Ibuprofesional

"tempat berbagi, Merajut kenangan, Meraih kemanfaatan"

Sabtu, 19 Mei 2018

Muslimah penghuni Surga 🌷

Assalamu'alaikum bunda.. .

Setelah beberapa hari kemaren mengikuti kajian di ahkyar tv saya sangat tertarik untuk berbagi perbedaan makna kata2 tersebut versi AL-QUR'AN antara lain;

  • Perempuan (Mar ah)
  • Perempuan banyak /jama' ( nisaa)
  • Muslimah (muslimatun)
Saudaraku. .... 
Perempuan diseluruh dunia mulai ibunda hawa sampai generasi alfa diciptakan sangat istimewa, mereka mempunyai perasaan yg sangat lembut, serta kasih Sayang yg luar biasa sehingga Allah jg menitipkan rahim yg dengannya perempuan bisa mengandung, melahirkan,  hingga proses menyusui dan seterusnya. 
Dan semua perempuan ini diciptakan sama, apapun agamanya, suku , dan negaranya.
Sedangkan perempuan banyak /nisaa ini jg sama, sedangkan Allah Akhir nya memberi memberi sesuatu yg istimewa dengan memuliakannya, memasukkan dia dlm barisan penghuni Surga 🌷 itulah pembeda antara Seorang Mar ah, nisaa, & muslimah. 
Sungguh ketika kita menjadi perempuan dan tentunya muslimah maka sdh seharusnya kita mengetahui kewajiban 2 kita sebagai Seorang muslimah sebagai sarana kita menggapai kemurahannYa... 

Maka dari itu , bersungguh-sungguh dalam menjadi muslimah sejati adl Awal dari perjalanan menuju surgaNya.. .
Semoga bermanfaat ya bunda....
Salam hangat dr sy untuk semua bunda muslimah penghuni Surga...

Minggu, 11 Maret 2018

ayah penjaga keluarga

Oleh: Ihsan Baihaqi Bukhari
Ayah Penjaga Keluarga
.
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
.
Apakah ayah yang bertanggung jawab itu yang gajinya gede sehingga mampu menyekolahkan anaknya ke sekolah mahal?
.
Apakah ayah yang bertanggung jawab itu yang banting tulang pergi pagi pulang malam demi keluarganya?
.
Kuu anfusakuum wa ahlikum naaro. Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
.
Banting tulang kerja keras mencari nafkah adalah kemuliaan, tapi apakah dengan meninggalkan anak dan istri dengan uang dan segala perangkat materi,lalu tidak mengajari dan mendidik mereka akan menjadikan mereka terjaga dari api neraka?
.
Ayah yang bertanggung jawab adalah ayah penjaga keluarga dari siksa api neraka.
.
Ayah yang menjaga keluarga dari siksa api neraka, adalah ayah yang tidak hanya pencari juga menjalankan fungsi mendidiknya.
.
Ayah pendidik berarti ia menjadi murobbi, guru, untuk anak-anak dan istrinya.
.
Ayah murobbi berarti ayah yang merutinkan hadirnya majlis ilmu (halaqoh ilmu) di rumah.
.
Seorang ibu mungkin menjaga anak lebih banyak, tapi ayah adalah pendidik utamanya, penginstall program konsep diri anak.
.
Di dalam Al Quran surat Luqman dicontohkan yang ajarkan anak aqidah, sholat, ibadah, dll adalah ayah. Bukankah luqman adalah ayah? Bukan ibu.
.
Ayah yang berpikir tugasnya hanya  BERBURU (nafkah) tidak mendidik anak, maaf yah, itu ayah peninggalan jaman batu alias pitecantropus erectus paleo javanicus homo soloensis. Salam Daddy 1 Jiwa, provokator para ayah - abahihsan tea -

Mendidik anak lelaki sejati

*Jadikan Anak Lelaki Kita Sebagai Lelaki Sejati*

By Iwan Januar

Dimana-mana kita mudah menjumpai anak lelaki yang hanya punya separuh jiwa lelaki. Itu ditandai dengan miskin kemandirian, bergantung pada orang tua, cuek pada lingkungan, dan hidup sekehendak hati.
Saat mereka dewasa/baligh tentu semua menjadi tanggung jawab sendiri di hadapan Yang Mahakuasa, tapi yang orang tua tak boleh lupa bahwa apa yang terjadi pada pribadi mereka di gerbang usia akil baligh adalah hasil dari pergaulan yang panjang bersama orang tua.

Anak seperti tanaman yang baru tumbuh. Mudah dibentuk batang dan rantingnya. Namun saat mereka beranjak dewasa kepribadian itu telah terbentuk. Memaksakan pemahaman dapat mematahkan jiwa mereka. Tak gampang me-reset ulang karakter seorang pemuda, pada umumnya ia telah ajeg.

Itulah sebabnya Rasulullah SAW. mengingatkan kita tentang urgennya tarbiyatul awlad atau ta’dibul awlad.
ﺃَﺩِّﺑﻮﺍ ﺃﻭﻻﺩَﻛﻢ …
Ajarilah anakmu…
Bagaimana caranya?

*PERTAMA*
ayah harus berperan dalam pendidikan anak. Ibnu Qayyim menyebutkan dalam kitabnya Tuhfatul Wadul bahwa bila ada anak yang bermasalah maka yang pertama harus disalahkan adalah ayahnya. *INGAT* bukan ibunya, tapi ayah.

Ada alasan kuat mengapa ayah harus terlibat dalam pendidikan anak selain telah disyariatkan akan kewajiban hal ini.

Ayah adalah pemegang tampuk qowwam, kepemimpinan. Para ulama tafsir seperti adh-Dhahak dan lain-lain menyatakan bahwa makna qowwam adalah laksana sultan/
penguasa. Kehadiran ayah dalam pendidikan anak akan membentuk karakter lelaki pada anak-anak lelaki kita. Cara seorang ayah mengasihi anak lelaki, berbeda dengan cara ibu.

Ayah menyayangi anak dengan tabiat lelaki. Ketika anak lelaki sakit karena terjatuh misalnya, seorang ayah akan memeluknya tapi memintanya untuk segera move on, bangkit dan memberinya semangat untuk menahan bahkan melupakan rasa sakit.

Sementara seorang ibu biasanya memeluknya lama, mengusap rambut, mencium dan terus membiarkannya menangis. Karena bagi seorang ibu dan perempuan pada umumnya, menangis itu adalah cara untuk melepaskan perasaan agar tenang. Sedangkan seorang lelaki akan berjuang melawan rasa sakit dan sedih untuk menenangkan perasaannya.

Itulah sebabnya Nabi menganalogikan perempuan bak kaca, dan meminta kaum pria berlemah lembut pada mereka.
ﻭَﻳْﺤَﻚَ ﻳَﺎ ﺃَﻧْﺠَﺸَﺔُ ، ﺭُﻭَﻳْﺪَﻙَ ﺳَﻮْﻗًﺎ ﺑِﺎﻟْﻘَﻮَﺍﺭِﻳﺮِ
Perlahanlah ya Anjasyah, engkau membaca botol-botol kaca

*KEDUA*
Jangan berikan asesoris, permainan dan segala hal yang berkaitan dengan dunia anak perempuan.

Dalam sebuah hadits disebutkan:
ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﻌَﻦَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻳَﻠْﺒَﺲُ ﻟُﺒْﺴَﺔَ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ، ﻭَﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓَ ﺗَﻠْﺒَﺲُ ﻟُﺒْﺴَﺔَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ
Bahwasanya Rasulullah SAW. telah melaknat lelaki yang memakai pakaian perempuan, dan perempuan yang memakai pakaian lelaki (HR. Ahmad).

Beberapa kali dalam hidup saya bertemu dengan sejumlah lelaki yang berpenampilan dan bergaya feminim. Miris. Ini melawan fitrah dan bertentangan dengan hukum syara’.

Di antara sebab munculnya lelaki berjiwa perempuan adalah pola asuh sejak kecil yang keliru antara anak lelaki dan perempuan. Orang tua membiarkan anak lelaki bergaya anak perempuan, juga sebaliknya.

*KETIGA*
pisahkan juga tempat tidur anak lelaki dari anak perempuan dan kedua orang tuanya saat mereka sudah masuk usia sepuluh tahun.

ﻣُﺮُﻭﺍ ﺃﻭْﻻﺩَﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺼَّﻼﺓِ ﻭَﻫُﻢْ ﺃﺑْﻨَﺎﺀُ ﺳَﺒْﻊِ ﺳِﻨﻴﻦَ ، ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ، ﻭَﻫُﻢْ ﺃﺑْﻨَﺎﺀُ ﻋَﺸْﺮٍ ، ﻭَﻓَﺮِّﻗُﻮﺍ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻀَﺎﺟِﻊِ
Ajarkanlah anak-anakmu shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika usia mereka sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka (HR. Abu Daud).

Pemisahan tempat tidur memiliki faidah penjagaan anak-anak dari rangsangan seksual juga melatih kemandirian dan keberanian tidur terpisah dari orang tua dan saudara kandung. Orang tua jangan sungkan ‘mengusir’ anak perempuan dan anak lelaki yang telah mencapai usia itu jika masih ingin tidur bersama orang tua atau saudara kandungnya.

*KEEMPAT*
Latih anak lelaki untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban syariat bagi kaum lelaki.
Pada usia dini mulai perintahkan dan ajarkan untuk shalat berjamaah ke mesjid. Para ibu – juga ayah – harus tega membangunkan anak di pagi hari yang masih gelap dan mengajak si kecil berangkat shalat subuh ke mesjid. Begitupula saat ia bermain di siang atau sore hari, panggil mereka untuk menunaikan shalat jamaah ke mesjid.
Hari ini banyak orang tua yang tak tega atau milih mengalah atau membiarkan anak-anak mereka tak shalat berjamaah ke mesjid, sekalipun rumah mereka hanya beberapa langkah dari rumah Allah. Mulailah tercerabut dari jiwa anak separuh dari kelelakian mereka.

Ibunda Imam Ahmad bin Hanbal setiap hari, menjelang subuh menyiapkan air hangat bagi putranya yang masih kanak-kanak, untuk keperluan mandi dan berwudlu di tengah cuaca dingin. Lalu mereka berdua berangkat ke mesjid menunaikan shalat subuh. Ma Sha Allah! Pantas bila putranya kemudian tumbuh menjadi lelaki sejati, berdiri di hadapan kezaliman penguasa yang terpengaruh ajaran Mu’tazilah yang ingin merusak akidah umat.

Saat anak lelaki beranjak dewasa, maka tanamkan kewajiban untuk mencari nafkah.
Sepanjang sejarah para nabi dan rasul semua adalah pekerja sejak usia muda. Umumnya menggembalakan kambing dan juga berdagang.

Tanamkan bukan soal berapa uang yang mereka raih, tapi menunaikan kewajiban mencari bekerja bagi para pria.

*KELIMA*
Tanamkan tanggung jawab pada setiap anak, terlebih anak lelaki. Setiap anak harus punya tanggung jawab atas kamarnya, barang miliknya, mainan, buku-bukunya, tapi anak lelaki harus diminta komitmen lebih. Mereka adalah calon pemegang qowwam dalam keluarga dan kepemimpinan di masyarakat.

Sedari dini biarkan mereka untuk mulai bisa mengurus diri sendiri. Berpakaian, mengambil dan membereskan perlengkapan sekolah, dan tanggung jawab bila ada barang yang hilang atau tercecer. Tentu saja sambil dibantu sesuai kadar usianya.

Sehingga tak ada lagi cerita anak lelaki usia SMP masih disuapi makanan terus menerus oleh ibunya. Tak ada lagi cerita anak lelaki umur 15 tahun tak bisa mencuci baju, teledor menyimpan dan menggunakan uang, dan tak punya malu masih minta bantuan orang lain mengurus keperluannya, meskipun itu adalah pembantu rumah tangga mereka.

*KEENAM*
Tegakkan kedisplinan pada mereka. Anak-anak yang tumbuh tanpa kedisplinan dari orang tua akan tumbuh sebagai anak yang manja, tak punya daya tahan, menggantungkan diri pada orang lain, tapi juga egois dan mau menang sendiri.
Manakala anak-anak berbuat salah, maka perlu dilakukan ta’dib, meluruskan kekeliruan mereka.

Tentu saja ini disesuaikan dengan usia, tingkat kesalahan, dan jenis kelamin anak. Bagi anak-anak yang sudah tamyiz maka mereka sudah tak pantas melakukan kesalahan mendasar seperti tidak shalat, bercanda ketika di majlis ilmu, ketika shalat, memukul adiknya, malas disuruh orang tua, dsb. Intinya, orang tua jangan lengah dalam mendisiplinkan anak. Membiarkan dan memanjakan kesalahan mereka akan berdampak hilangnya separuh jiwa lelaki pada anak-anak lelaki kita.

ﻷَﻥْ ﻳُﺆَﺩِّﺏَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻭَﻟَﺪَﻩُ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﺼَﺪَّﻕَ ﺑِﺼَﺎﻉٍ
“Seseorang yang mendidik anaknya adalah lebih baik daripada ia bersedekah dengan satu sha’ (H.R. Tirmidzi)

*KETUJUH*
Bacakan kisah-kisah heroik para pahlawan Islam. Mush’ab bin Umair, Sa’ad bin Abi Waqqash, Khalid bin Walid, dan sekian ribu para lelaki pahlawan Islam. Umat ini sungguh tak pernah kehabisan figur-figur lelaki sejati. Kenalkan anak-anak lelaki kita pada mereka.

Termasuk pada pahlawan negeri seperti Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Imam Bonjol, dll. Agar tertanam jiwa heroik dan keteladanan yang benar.
Jauhkan mereka dari tokoh-tokoh khayalan dan fiksi, apalagi yang merusak kepribadian umat.

Semoga Allah menunjukkan anak-anak lelaki kita ke jalan dakwah dan perjuangan Islam. Menjadi pilar-pilar penopang kemuliaan umat. Aamiin.

Sabtu, 10 Maret 2018

Keistimewaan wanita dalam islam

10 keistimewaan ini niscahya akan bisa didapat jika para perempuan melakukan segala kebaikan dan bertawakal dijalan Allah SWT
Dream - Dalam islam setiap muslimah memilki banyak keistimewaan. Sebagai seorang perempuan, istri, dan ibu, seorang muslimah sangat dimuliakan perannya dalam kehidupan.
Apakah benar doa wanita lebih makbul daripada doa pria karena sifat penyayang seorang perempuan yang lebih kuat daripada pria. Ketika hal ini ditanya kepada Rasulullah SAW, jawab baginda: “Ibu (wanita) lebih penyayang daripada bapak (pria) dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
Jawaban Rasulullah SAW jelas menggambarkan betapa mulianya para muslimah dengan segala keistimewaanya. Dan berikut ini adalah 10 alasan mengapa perempuan begitu istimewanya dalam islam.
1. Perempuan yang sholehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang sholeh.
2. Perempuan yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam surga.
3. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.
4. Perempuan apabila salat lima waktu, puasa pada bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki.
5. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga lebih dahulu daripada suaminya (10.000 tahun).
6. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.
7. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad dijalannya.
8. Seorang perempuan solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
9. Istri yang melayani dengan baik suami yang pulang kerumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala layaknya berjihad.
10. Jika Istri melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.
(berbagai sumber)

Muslimah penghuni Surga 🌷

Assalamu'alaikum bunda.. . Setelah beberapa hari kemaren mengikuti kajian di ahkyar tv saya sangat tertarik untuk berbagi perbedaan ma...